Jumat, 27 Februari 2009

Cerita Tanpa Kata

Andai kata boleh memilih dan bertanya
Di paragraf mana ia ingin didudukkan
Kenapa ia selalu disandingkan dengan kalimat
Mengapa ia selalu diikuti tanda baca

Cerita menjawab...
Karena kaulah kata...
Tanpamu aku tiada...
_____________________________________________
27.02.09-01.01 a.m.

Sobekan Koran

Bungkuslah rasa itu...
Dengan sobekan koran
Terbitan hari kemarin
Teronggok di tumpukan
Setelah terbaca anak-anak kampung
Yang baru belajar mengeja

Bungkuslah rasa itu...
Dengan sobekan koran
Bekas bungkus cabe keriting
Dari penjual sayur yang setia
Bergelar dagangan di sudut pasar becek
Semenjak pagi masih malu-malu menyapa hari

Bungkuslah rasa itu...
Dengan sobekan koran
Bekas alas kotoran
Namun rasa pun tetaplah rasa
Milik setiap insan
Yang mengaku manusia...
___________________________________________
27.02.09-12.46 a.m.

Senin, 23 Februari 2009

Simfoni Lagu Rindu

Denting dawai
Mencipta simfoni
Menarikan melodi
Mengayunkan irama

Mengajakku menikmati
Lantunan lagu rindu
Yang tersuara
Penuh ragu

Namun samar kulihat
Peri kecilku
T’lah berputar-putar di sana
Menari mengikuti alunan

Sementara ragaku
Tetap terdiam di sini
Mengamati dan mempelajari...

_______________________________
23.02.09-12.32 a.m.

Kamis, 19 Februari 2009

Ketika Waktu Terhenti

Ketika sang waktu tiba2 terhenti
Menuntut asa yang terenggut
Tak sorang pun yang dapat mengiranya
Tak sorang pun yang dapat menghitungnya
Hanya misteri...

Awanku serasa tak lagi biru
Matahariku serasa tak lagi terik
Mendungku serasa tak lagi sejuk
Malamku serasa tak lagi gelap
Hidupku serasa tak lagi nyaman

Karena separuh dari nafasku
Ikut terbang bersama dengannya...

_______________________________________

Pergilah dalam damai sobat
Kuatkan dan tabahkan hatimu wahai sahabat
Manusia berencana, Tuhan yang menentukan
17 Feb 09

Senin, 16 Februari 2009

Tetes Rintik Hujan

Tetes rintik hujan sore ini
Seolah memberi tanda

Titik demi titiknya berjatuhan
Bak permadani menyelimuti tanah gersang
Memberi kelegaan, kedamaian
Menyegarkan dahaga
Seolah t'lah seribu taun menantinya

Rintik-rintik kecilnya
Bak ribuan jarum yang menghujam senja
Tajam, menyakitkan
Menebar aroma ancaman
Seolah mengintai setiap rupa, setiap raga

Dan dalam sisa rinai hujan ini
Kutata ulang gambar wajahmu
Yang terpercik dari genangan air
Akibat hujan gerimis sore tadi...