Selasa, 31 Agustus 2010

Tak Usah Kau Baca

Hai, lihat !
Lambaian bulir-bulir terikat
Pun cucuran deras keringat
Tak sanggup bebaskan penat

Harap lamun menjelma sua
Pada dinding-dinding kota tua
Yang meratap tanpa jiwa
Meski tau smuanya sia-sia

Tak tahukah kau
Bahwa tak s'mua racau
Sanggup terbitkan risau
Juga ciptakan kacau

Lantas...
Untuk apa kau bergegas
Mantapkan langkah tegas
Jika s'muanya tak pantas

Cukup..
Lebih baik mulutmu kau tutup
Kar'na cahaya t'lah kian redup
Dan lamat kudengar sayup-sayup

Bagai angin gemerisik
Kemudian berbisik

''Sajak ini hanyalah kata yang rapi tertata
Meski dia miliki irama
Namun sebenarnya tanpa makna
Siapa suruh kau baca !''

celotehien
Selasa, 31.08.10 - 00.20 a.m.

Senin, 23 Agustus 2010

Ingatku,

Sudah berjuta kali
Kau lontarkan
Pertanyaan yang sama,
Telah berjuta kali pula
Aku menjawabnya

Maka saat ini dan seterusnya
Lebih baik
Kau cari jawab
Dari gema yang terpantul
Dalam dinding-dinding ingatanmu

Jika tak kau temukan
Sekerat jawab di sana
Lebih baik jangan pernah
Kau lontarkan
Pertanyaan itu lagi

Karna kutahu
Se-tak begitu pentingnya
Jawaban yang kan kuberikan

celotehien
Minggu, 22.08.10-11.30 p.m.

Kamis, 05 Agustus 2010

Wajah Kota

Rintik hujan
Temani malam
Kujelajah kota
Dalam pekatnya

Kerlip lampu hias
Warna-warni
Melintasi hening

Kibar bendera
Melambai-lambai
Menantang gelap

Wajah baru
Hitam putih trotoar
Polesan marka jalan

Menambah semarak
Agustus kotaku

celotehien
Kamis, 05.08.10

Minggu, 01 Agustus 2010

Salam

Lihatlah, bulan setengah penuh
Sore tadi kutitip kata padanya
Tuk disampaikan padamu

Sudahkah kau trima?
...Segeralah buka dan baca !!
Sbelum fajar menyingsing
Lantas sinar matahari mhanguskannya..

celotehien
Sabtu, 31.07.10